Makam Syekh Abdul Mursyad
Gerbang Makam Waliyullah Syekh Abdul Mursyad
Mengikuti kata hati, minggu siang sekitar pukul 10’an setelah menyelesaikan urusan rumah sayapun menuju ke Banyakan. Tepatnya ke Setonolandean, Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Setonolandean sendiri terletak di barat kota Kediri ke arah Nganjuk.
Dari jalan raya, belok kanan, sSuasana panas pun menemani perjalanan ketika mendekati makam beliau. Walaupun begitu, tampak beberapa warga yang melakukan aktivitas di sawah. Bapak- dan ibu calon jamaah haji juga terlihat khusuk berlatih manasik haji di lapangan desa.
Setelah memarkir motor dan mengambil air wudhu, saya pun memasuki area makam dan memberi salam kepada ahli kubur. Di jungkup makam beliau siang itu ada 2 orang saja ketika TR datang, yaitu bapak tua yang mengaji dan seorang santri muda yang tidur di pojokan makam.. ahh, mungkin santri tersebut lelah setelah semalaman berTawasul.

Makam beliau dilengkapi jungkup dari kayu dan diberi kelambu. Harum minyak misik terkadang menyeruak ke hidung. Menambah aura ghoib. Niat saya siang itu yaitu Ziarah dan tahlil, tak lupa berdoa dan bermunajat kepada Allah denganlantaran Syekh Mursyad.

Makam beliau dilengkapi jungkup dari kayu dan diberi kelambu. Harum minyak misik terkadang menyeruak ke hidung. Menambah aura ghoib. Niat saya siang itu yaitu Ziarah dan tahlil, tak lupa berdoa dan bermunajat kepada Allah denganlantaran Syekh Mursyad.
Syekh Abdul Mursyad menurut keterangan masih memiliki garis keturunan dengan raden Patah, Versi lain menyebutkan beliau adalah cucu dari Sunan Giri. Pada jaman dahulu dikisahkan bahwa ada sayembara yang diadakan oleh Ki Tukum (kabarnya adalah Gajah Mada yang menyamar). Beliau diutus oleh Kerajaan DEmak untuk mengikuti sayembara itu dengan harapan nantinya Islam akan berkembang di Kediri.
Menurut sejarah pula, beliau Syek Abdul Mursyad juga pernah membelokkan aliran sungai Brantas ke arah timur di Mrican. Makam pertama beliau ada disini namun akhirnya dipindah ke Bakalan karena Belanda berkehendak membangun pabrik gula. Keturunan beliau salah satunya adalah Kiai Anom Besari Kuncen, Caruban. Dan nama dan lokasi tersebut yaitu Kuncen Caruban adalah lokasi yang tidak asing bagi TR sendiri. Di buku expedisi Brantas dikisahkan pula bahwa keturunan beliau ada yang menjadi Raja Selangor yaitu Kiai Zaenal Abidin. Hal tersebut sangat menarik sekali, karena saya pernah membaca di Sejarah Eyang Basyariyah, Sewulan dan Kyai Ageng Mohammad Besari Jetis, Ponorogo pernah mengenal nama-nama tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar